Amerika Serikat, Psikologi Zone – Henry Molaison, yang dikenal oleh ribuan mahasiswa psikologi di Amerika Serikat sebagai “HM”. Ia mengalami hilang ingatan setelah dioperasi oleh sebuah rumah sakit di Hartford, pada bulan Agustus 1953. Pada saat itu ia berusia 27 tahun dan menderita serangan epilepsi.
Dikutip dari Psychology Today (16/1/12), dalam sebuah operasi, secara tidak sengaja dilakukan pengangkatan struktur otak yang biasa disebut dengan hippocampus milik Henry. Pada saat itu belum diketahui bahwa hippocampus sangat penting untuk menyimpan ingatan atau memori jangka panjang.
Jika seseorang kehilangan dua hippocampus pada sisi otak kanan dan kiri, maka akan terjadi global amnesia. Global amnesia adalah kehilangan kedua hippocampus, yang berarti tidak bisa belajar kata-kata baru, lupa siapa dirinya, berbicara dengan terbalik-balik, tidak tahu berapa umurnya, tidak tahu siapa orangtuanya, dan tidak pernah lagi mengingat dengan jelas sebuah acara, seperti pesta ulang tahun, atau siapa presiden saat itu.
Akhirnya, selama 55 tahun ia berpartisipasi dalam berbagai percobaan, terutama di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Namanya telah disebutkan di hampir 12.000 jurnal penelitian dan membuat dirinya sebagai kasus penelitian yang paling banyak dipelajari dalam sejarah medis dan psikologis.
Henry meninggal pada tanggal 2 Desember 2008, pada usia 82 tahun. Sampai saat itu, ia dikenal dunia hanya dengan inisial “HM”, tapi pada saat ia meninggal dunia, namanya terungkap. Inisial digunakan untuk melindungi identitasnya sebagai subjek penelitian.
Diketahui bahwa hilangnya ingatan Henry sangat kompleks. Ia kehilangan kedua hippocampus, namun masih memiliki intelligence di area non-memory. Ini membuat seolah dirinya berhenti hingga usia 16 tahun. Dia masih bisa mempertahankan kemampuan untuk belajar beberapa keterampilan motorik baru. Walaupun ia tidak pernah ingat ketika telah melakukan serangkaian uji penelitian berulang kali dengan tes yang sama.
Dia juga orang yang sangat bahagia dan ramah, selalu menyenangkan. Dia nampak tidak pernah bosan melakukan tes ingatan, yang dianggap sebagian orang membosankan. Pengetahuan dunia tentang penyakit otak dan cara kerja pikiran normal akan sangat kurang jika bukan karena kemurahan hati orang-orang seperti Henry dan keluarganya. Henry telah memberikan hadiah utama bagi perkembangan ilmu pengetahuan, baik dalam bidang psikologi, neuropsikologi, maupun psikiatri.
Dikutip dari Psychology Today (16/1/12), dalam sebuah operasi, secara tidak sengaja dilakukan pengangkatan struktur otak yang biasa disebut dengan hippocampus milik Henry. Pada saat itu belum diketahui bahwa hippocampus sangat penting untuk menyimpan ingatan atau memori jangka panjang.
Jika seseorang kehilangan dua hippocampus pada sisi otak kanan dan kiri, maka akan terjadi global amnesia. Global amnesia adalah kehilangan kedua hippocampus, yang berarti tidak bisa belajar kata-kata baru, lupa siapa dirinya, berbicara dengan terbalik-balik, tidak tahu berapa umurnya, tidak tahu siapa orangtuanya, dan tidak pernah lagi mengingat dengan jelas sebuah acara, seperti pesta ulang tahun, atau siapa presiden saat itu.
Akhirnya, selama 55 tahun ia berpartisipasi dalam berbagai percobaan, terutama di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Namanya telah disebutkan di hampir 12.000 jurnal penelitian dan membuat dirinya sebagai kasus penelitian yang paling banyak dipelajari dalam sejarah medis dan psikologis.
Henry meninggal pada tanggal 2 Desember 2008, pada usia 82 tahun. Sampai saat itu, ia dikenal dunia hanya dengan inisial “HM”, tapi pada saat ia meninggal dunia, namanya terungkap. Inisial digunakan untuk melindungi identitasnya sebagai subjek penelitian.
Diketahui bahwa hilangnya ingatan Henry sangat kompleks. Ia kehilangan kedua hippocampus, namun masih memiliki intelligence di area non-memory. Ini membuat seolah dirinya berhenti hingga usia 16 tahun. Dia masih bisa mempertahankan kemampuan untuk belajar beberapa keterampilan motorik baru. Walaupun ia tidak pernah ingat ketika telah melakukan serangkaian uji penelitian berulang kali dengan tes yang sama.
Dia juga orang yang sangat bahagia dan ramah, selalu menyenangkan. Dia nampak tidak pernah bosan melakukan tes ingatan, yang dianggap sebagian orang membosankan. Pengetahuan dunia tentang penyakit otak dan cara kerja pikiran normal akan sangat kurang jika bukan karena kemurahan hati orang-orang seperti Henry dan keluarganya. Henry telah memberikan hadiah utama bagi perkembangan ilmu pengetahuan, baik dalam bidang psikologi, neuropsikologi, maupun psikiatri.
0 komentar:
Posting Komentar