Bila pacaran ditentang oleh orangtua, maka jalan yang biasanya banyak dilakukan oleh kalangan remaja adalah pacaran backstreet. Secara tidak langsung, pacaran backstreet merupakan bentuk perlawanan remaja pada sikap orangtua yang melarangnya. Pacaran dengan model seperti ini tidak jarang menimbulkan dampak yang tidak sehat.
Wiwit Puspitasari MPsi, psikolog rumah sakit Awal Bros Batam mengatakan, pacaran dengan model backstreet biasanya dilakukan dengan rahasia. Tidak lagi terbuka dan memilih sembunyi-sembunyi, takut diketahui orang lain.
“Padahal sikap bersosialisasi dan memiliki teman curhat sangat penting untuk perkembangan jiwa remaja,” ujarnya.
Mereka yang melakukan pacaran backstreet lebih sering memendam perasaan mereka. Tentu hal ini tidak baik bagi kesehatan jiwa mereka. Stres yang mungkin timbul akan cenderung meningkat dengan beban pikiran yang kuat.
Selain berujung pada stres, remaja yang melakukan pacaran backstreet akan kehilangan masa konsentrasi untuk belajar dan beraktifitas lainnya karena efek dari stres dan banyak pikiran.
Baiknya, komunikasikan hal ini dengan orang terdekat. Setiap keputusan pasti ada resikonya, apalagi bentuk pacaran backstreet yang cenderung tidak berkata jujur pada orangtua atau teman. Butuh keberanian yang kuat untuk melakukannya.
“Hal ini merupakan proses pembelajaran remaja untuk menjadi dewasa. Di mana berani mengambil keputusan dan berani menerima keputusan. Lebih bersikap terbuka dari awal agar kamu memiliki gaya pacaran yang sehat,” katanya. (mba-trbn)
sumber http://www.psikologizone.com/
Wiwit Puspitasari MPsi, psikolog rumah sakit Awal Bros Batam mengatakan, pacaran dengan model backstreet biasanya dilakukan dengan rahasia. Tidak lagi terbuka dan memilih sembunyi-sembunyi, takut diketahui orang lain.
“Padahal sikap bersosialisasi dan memiliki teman curhat sangat penting untuk perkembangan jiwa remaja,” ujarnya.
Mereka yang melakukan pacaran backstreet lebih sering memendam perasaan mereka. Tentu hal ini tidak baik bagi kesehatan jiwa mereka. Stres yang mungkin timbul akan cenderung meningkat dengan beban pikiran yang kuat.
Selain berujung pada stres, remaja yang melakukan pacaran backstreet akan kehilangan masa konsentrasi untuk belajar dan beraktifitas lainnya karena efek dari stres dan banyak pikiran.
Baiknya, komunikasikan hal ini dengan orang terdekat. Setiap keputusan pasti ada resikonya, apalagi bentuk pacaran backstreet yang cenderung tidak berkata jujur pada orangtua atau teman. Butuh keberanian yang kuat untuk melakukannya.
“Hal ini merupakan proses pembelajaran remaja untuk menjadi dewasa. Di mana berani mengambil keputusan dan berani menerima keputusan. Lebih bersikap terbuka dari awal agar kamu memiliki gaya pacaran yang sehat,” katanya. (mba-trbn)
sumber http://www.psikologizone.com/
0 komentar:
Posting Komentar