Kamis, 29 Desember 2011

Sistem Saraf Tepi


sistem saraf tepi terdiri dari dua bagian yaitu sistem saraf sadar (somatik) dan sistem saraf tak sadar (otonom).
    • saraf sadar (somatik)
    Saraf ini terdiri lagi menjadi dua bagian, yaitu saraf kranial dan saraf spinal. Saraf kranial merupakan sistem saraf yang keluar dari kepala (otak) dan bagian tubuh atas, sedang saraf spinal merupakan sistem saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal. Saraf – saraf tersebut meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot-otot rangka dan kulit. Sistem saraf ini (somatik) bisa menghasilkan gerakan hanya di jaringan oto rangka.
    • saraf tak sadar (otonom)
    Sistem saraf otonom adalah bagian dari sistem saraf tepi yang mengatur kerja organ dalam, misalnya kelenjar keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat reproduksi. Sistem saraf otonom dibagi menjadi dua, yaitu sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Pengaruh kedua sistem saraf tersebut terhadap kerja organ bersifat antagonis. Umumnya, rangsangan dari sistem saraf simpatis bersifat merangsang kerja organ. Hal tersebut disebabkan neurotransmitter saraf simpatis adalah noradrenalin, sedangkan neurotransmiter saraf parasimpatis adalah asetilkolin. Prinsip kerja saraf simpatis dan parasimpatis hanya berbeda pada organ pencernaan. Saraf simpatis menghambat kerja organ pencernaan, sedangkan saraf parasimpatis merangsang kerja organ pencernaan. Misalnya, saraf simpatis dapat meningkatkan denyut jantung, sedangkan saraf parasimpatis menurunkan denyut jantung.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India